LIPPO CIKARANG MELAPORKAN PERTUMBUHAN NORMAL PENDAPATAN, MENINGKAT SEBESAR 5,8% MENJADI RP1.060 MILIAR DI 9 BULAN PERTAMA TAHUN 2019

 

31 OKTOBER 2019

 

Cikarang – PT Lippo Cikarang, Tbk (“LPCK”) hari ini mengumumkan hasil keuangan untuk sembilan bulan yang berakhir pada 30 September 2019. Perusahaan melaporkan total pendapatan Rp1.060 miliar, menurun 42% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp1.841 miliar. Penurunan ini berasal dari penjualan tanah yang tidak berulang ke PT MSU pada 9M18 sebesar Rp838 miliar. Secara normal, pendapatan 9M19 pada periode tersebut naik 5,8% menjadi Rp1.060 miliar dari Rp1.003 miliar. Pada 3Q19, LPCK melaporkan pendapatan sebesar Rp374 miliar, meningkat 30% dari Rp287 miliar di 2Q19 karena penjualan properti meningkat setelah pemilihan umum dan Idul Fitri.

Sebagaimana dilaporkan, laba kotor untuk periode tersebut menurun menjadi Rp396 miliar pada 9M19 dari Rp1.054 miliar pada 9M18 sementara laba bersih Perusahaan turun menjadi Rp367 miliar dari Rp2.712 miliar. Secara triwulanan, laba kotor Perusahaan meningkat 17% menjadi Rp127 miliar di 3Q19 dari Rp117 miliar di 2Q19.

Pendapatan Perusahaan didukung oleh penjualan lahan industri yang lebih tinggi (penjualan Delta Silicon 8 pada 1Q19) dan peningkatan pendapatan manajemen kota (kenaikan tarif 15%) yang menyebabkan pertumbuhan pendapatan dari tahun ke tahun, masing-masing sebesar 253% dan 19%. Pendapatan atas penjualan rumah tinggal dan apartemen sebesar Rp653 miliar berkontribusi 62% dari total pendapatan, sementara pendapatan dari penjualan tanah industri dan komersial sebesar Rp135,5 miliar, sehingga berkontribusi 13% terhadap total pendapatan.

 

 

Selisih
(Dalam Rp Miliar) Laporan Laba Rugi 9M19 9M18 YoY
Pendapatan
Penjualan Rumah Hunian dan Apartemen 653.4 717.0 -9%
Pendapatan Pengelolaan Kota 235.6 198.1 19%
Penjualan Lahan Komersial dan Rumah Toko 68.9 857.5 -92%
Penjualan Tanah Industri 66.6 18.8 253%
Pendapatan Sewa dan Lainnya


36.2


49.4


-27%


Total Pendapatan 1,060.3 1,840.8 -42%

 

Selisih
(Dalam Rp Miliar) Laporan Laba Rugi 9M19 9M18 YoY
Laba Bruto
Penjualan Rumah Hunian dan Apartemen 194.3 257.5 -25%
Pendapatan Pengelolaan Kota 98.1 88.7 11%
Penjualan Lahan Komersial dan Rumah Toko 56.4 663.7 -91%
Penjualan Tanah Industri 35.0 14.4 143%
Pendapatan Sewa dan Lainnya


12.3


30.1


-59%


Total Pendapatan 396.1 1,054.4 -62%

 

EBITDA Perusahaan yang dilaporkan untuk 9M19 tercatat sebesar Rp347 miliar, turun 68% dari Rp1.074 miliar dari periode yang sama tahun lalu.

Total aset LPCK meningkat 34% menjadi Rp12.377 miliar dari Rp9.225 miliar pada akhir kuartal ketiga setelah penyelesaian rights issue dengan total dana yang terkumpul sejumlah Rp2,9 triliun ($200 juta).

Presiden Direktur PT Lippo Cikarang Tbk, Simon Subiyanto mengatakan: “Mengingat pasar properti yang kompetitif saat ini, kami terus fokus untuk memberikan hasil operasional yang kuat sementara kami menyediakan produk-produk berkualitas tinggi bagi pelanggan kami. Melalui produk yang kami baru saja luncurkan Grand Acacia Garden, kami percaya bahwa permintaan pasar akan tinggi mengingat harga yang menarik untuk segmen perumahan”.

 

Saat ini, anak perusahaan LPCK telah secara bertahap menyerahkan 3 menara di Orange County (Irvine, Westwood dan Pasadena Tower) kepada pelanggan. Tiga menara terdiri dari 1.271 unit apartemen senilai Rp1,1 triliun dan merupakan contoh lain dari komitmen LPCK untuk menyerahkan unit apartemen tepat waktu.

Sejalan dengan fokus Perusahaan terhadap peluang untuk pertumbuhan di masa depan, itu menarik untuk melihat infrastruktur yang terjadi di koridor timur Jakarta. Komitmen pemerintah terhadap koridor timur ditunjukkan oleh beberapa proyek infrastruktur termasuk LRT (Light Rapid Transit) Cawang – Bekasi Timur dengan pekerjaan mencapai 59%, Kereta Api Berkecepatan Tinggi Jakarta – Bandung ditargetkan untuk beroperasi dalam beberapa tahun ke depan, dan jalan tol Jakarta – Cikampek telah mencapai 96% dan diperkirakan akan selesai dalam beberapa bulan mendatang. Selain itu, terus ada kemajuan di pelabuhan Patimban yang baru, sementara bandara Kertajati telah beroperasi sejak 2018..

LPCK terus membangun reputasinya sebagai pengembang properti kawasan perkotaan dengan standar internasional untuk fasilitas. Lippo Cikarang terletak di dalam area seluas sekitar 3.250 hektar di salah satu kawasan industri terbesar di Asia Tenggara. LPCK telah berhasil membangun lebih dari 17.192 rumah dan memiliki populasi 53.695 penduduk. Di kawasan industri Lippo Cikarang, ada sekitar 551.795 orang yang bekerja setiap hari di 1.316 fasilitas manufaktur.

LPCK adalah anak perusahaan dari PT Lippo Karawaci Tbk (“LPKR”). LPKR adalah salah satu perusahaan properti terbesar di Indonesia berdasarkan total aset dan pendapatannya dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia. LPKR didukung oleh pendapatan berulang yang solid dan didukung oleh inventarisasi lahan yang beragam. Bisnis LPKR terdiri dari Perumahan / Kota, Mal Ritel, Rumah Sakit, Perhotelan, dan Manajemen Aset.

 

Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi :

Investor Relations

William Wijaya Utama

021-8972484 / 021-8972488

 

Corporate Secretary

Lora Oktaviani

021-8972484 / 021-8972488

 

Silakan kunjungi web kami: www.lippo-cikarang.com

————————————————————————————————————————–

This press release has been prepared by PT Lippo Cikarang Tbk (“LPCK”) and is circulated for the purpose of general information only. All opinions and estimations included in this release constitute our judgment as of this date and are subject to change without prior notice. LPCK disclaims any responsibility or liability whatsoever arising which may be brought against or suffered by any person as a result of reliance upon the whole or any part of the contents of this press release and neither LPCK nor any of its affiliated companies and their respective employees and agents accepts liability for any errors, omissions, negligent or otherwise, in this press release and any inaccuracy herein or omission here from which might otherwise arise.

Forward-Looking Statements

Certain statements in this release are or may be forward- looking statements. These statements typically contain words such as “will”, “expects” and “anticipates” and words of similar import. By their nature, forward looking statements involve a number of risks and uncertainties that could cause actual events or results to differ materially from those described in this release.